Selasa, 01 April 2014

mesin pemipil jagung



TEKNOLOGI TEPAT GUNA BUAT PETANI JAGUNG
Pada era modern sekarang ini petani tidak lagi terlihat sebagai individu dengan kemampuan bidang produksi yang terbatas.mereka perlu diarahkan untuk berusaha bertani dan mengolah hasil pertanian yang efisien. Kontribusi para petani pada pembangunan pertanian cukup besar kerena posisi petani merupakan pelaku utama sebagai pengelola sektor pertanian secara luas.  Tetapi tujuan pemerintah untuk menciptakan tingkat pendapatan dan kesejahtraan petani secara keseluruhan belum dapat dirasakan. Peluang untuk meningkatkan produktivitas jagung melalui sentuhan teknologi mekanisasi pertanian masih cukup terbuka melalui pemanfaatan potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal, khususnya mekanisasi pasca panen pada jagung.Untuk menunjang tujuan tersebut SMK NU MA’ARIF ingin ikut berperan mendukung terwujudnya cita-cita itu,dengan menciptakan mesin-mesin pengolahan hasil pertanian salah satunya adalah mesin pemipil jagung (corn seller).
. Biji jagung adalah salah satu bahan makanan utama di Indonesia sehingga jagung sangat dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat maka untuk menjamin mutu pemanenan jagung dilakukan pada saat jagung telah berumur sekitar 100 hst tergantung dari jenis varietas yang digunakan. Jagung yang telah siap panen atau sering disebut masak fisiologis ditandai dengan daun jagung/klobot telah kering, berwarna kekuning-kuningan, dan ada tanda hitam di bagian pangkal tempat melekatnya biji pada tongkol. Panen yang dilakukan sebelum atau setelah lewat masak fisiologis akan berpengaruh terhadap kualitas kimia biji jagung karena dapat menyebabkan kadar protein menurun, namun kadar karbohidratnya cenderung meningkat. Setelah panen jagung harus di pipil/dipisahkan dengan tongkolnya selanjutnya dilakukan proses pengeringan.
.Pengendalian mutu jagung pada saat pasca panen dilakukan mulai pemanenan, pengeringan awal, pemipilan, pengeringan akhir, pengemasan dan penyimpanan.Pengeringan merupakan usaha untuk menurunkan kadar air sampai batas tertentu tujuannya agar reaksi biologis terhenti dan mikro organisme serta serangga tidak bisa hidup di dalamnya.
     Pemipilan merupakan kegiatan memisahkan biji jagung dari tongkolnya. Pemipilan dapat dilakukan dengan cara tradisional atau dengan cara yang lebih modern. Secara tradisional pemipilan jagung dapat dilakukan dengan tangan maupun alat bantu lain yang sederhana seperti kayu, pisau dan lain-lain, sedangkan yang lebih modern dan untuk meningkatkan efisiensi dianjurkan menggunakan mesin pemipil jagung yang disebut Corn sheller yang dijalankan dengan motor.seperti gambar di bawah ini

Di manapun juga mesin sebagai sarana bantu manusia dimaksudkan untuk memudahkan pekerjaan manusia.mesin pemipil jagung (Corn sheller) dimaksudkan untuk membantu petani ,pengrajin /pengolah hasil pertanian dalam memipil jagung. Terdapat banyak  keuntungan yang diperoleh petani dengan penggunaan mesin pemipil jagung (Corn sheller) yaitu efisiensi waktu pemipilan dan efisiensi biaya.Mesin pemipil jagung ini dapat membantu mempercepat pekerjaan memisahkan biji jagung dari tongkolnya sebelum di jemur/diolah.
Cara kerja corn seller ini adalah Bahan baku berupa jagung gelondongan yang telah di kupas dari klobotnya dimasukkan dalam input mesin dan selanjutnya mesin akan melakukan pemipilan dan pemisahan tongkol jagung dengan biji jagung melalui pisau khusus yang digerakkan mesin sehingga jagung akan terpisah dengan tongkolnya melalui output yang berbeda.dibantu tenaga kipas yang dihubungkan dengan tenaga motor membantu memisahkan kotoran pada saat proses. Penggerak mesin ini motor bensin 7 Hp  yang  menggerakkan pisau perontok yang dihubungkan dengan V-belt,mesin ini memiliki dimensi 120 x  80 x  80 cm. dengan rangka terbuat dari palt siku 4X4 mm, yang dilengkapi roda 17 inchi sehingga memudahkan pemindahan dan Pisau dibuat dari bahan  pipa dan besi AS st 60 yang dirangkai dan di keraskan dengan sarangan di buat dari besi beton diameter 12 mm sehingga mesin ini mempunyai kualitas terbaik ,dengan kapasitas 1 ton /jam.
Butiran jagung hasil pipilan masih terlalu basah untuk dijual ataupun disimpan, untuk itu diperlukan satu tahapan proses yaitu pengeringan akhir. Umumnya petani melakukan pengeringan biji jagung dengan penjemuran di bawah sinar matahari langsung, sedangkan pengusaha jagung (pabrikan) biasanya menggunakan mesin pengering tipe Batch Dryer dengan kondisi temperatur udara pengering antara 50–60oC dengan kelembaban relatif 40% sehingga jagung tetap terjaga mutunya.kami punya jenis mesin sesuai keinginan petani 085226760321

Tidak ada komentar:

Posting Komentar