TEKNOLOGI TEPAT GUNA
BUAT PETANI JAGUNG
Pada era modern
sekarang ini petani tidak lagi terlihat sebagai individu dengan kemampuan
bidang produksi yang terbatas.mereka perlu diarahkan untuk berusaha bertani dan
mengolah hasil pertanian yang efisien. Kontribusi para petani pada pembangunan
pertanian cukup besar kerena posisi petani merupakan pelaku utama sebagai
pengelola sektor pertanian secara luas. Tetapi tujuan pemerintah untuk
menciptakan tingkat pendapatan dan kesejahtraan petani secara keseluruhan belum
dapat dirasakan. Peluang untuk meningkatkan produktivitas jagung melalui
sentuhan teknologi mekanisasi pertanian masih cukup terbuka melalui pemanfaatan
potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal, khususnya mekanisasi pasca
panen pada jagung.Untuk menunjang tujuan tersebut SMK NU MA’ARIF ingin ikut
berperan mendukung terwujudnya cita-cita itu,dengan menciptakan mesin-mesin
pengolahan hasil pertanian salah satunya adalah mesin pemipil jagung (corn
seller).
. Biji jagung adalah
salah satu bahan makanan utama di Indonesia sehingga jagung sangat dibutuhkan
oleh semua lapisan masyarakat maka untuk menjamin mutu pemanenan jagung
dilakukan pada saat jagung telah berumur sekitar 100 hst tergantung dari jenis
varietas yang digunakan. Jagung yang telah siap panen atau sering disebut masak
fisiologis ditandai dengan daun jagung/klobot telah kering, berwarna
kekuning-kuningan, dan ada tanda hitam di bagian pangkal tempat melekatnya biji
pada tongkol. Panen yang dilakukan sebelum atau setelah lewat masak fisiologis
akan berpengaruh terhadap kualitas kimia biji jagung karena dapat menyebabkan
kadar protein menurun, namun kadar karbohidratnya cenderung meningkat. Setelah
panen jagung harus di pipil/dipisahkan dengan tongkolnya selanjutnya dilakukan
proses pengeringan.
.Pengendalian mutu
jagung pada saat pasca panen dilakukan mulai pemanenan, pengeringan awal,
pemipilan, pengeringan akhir, pengemasan dan penyimpanan.Pengeringan merupakan
usaha untuk menurunkan kadar air sampai batas tertentu tujuannya agar reaksi
biologis terhenti dan mikro organisme serta serangga tidak bisa hidup di
dalamnya.
Pemipilan merupakan kegiatan memisahkan biji jagung dari tongkolnya. Pemipilan
dapat dilakukan dengan cara tradisional atau dengan cara yang lebih modern.
Secara tradisional pemipilan jagung dapat dilakukan dengan tangan maupun alat
bantu lain yang sederhana seperti kayu, pisau dan lain-lain, sedangkan yang
lebih modern dan untuk meningkatkan efisiensi dianjurkan menggunakan mesin
pemipil jagung yang disebut Corn
sheller yang dijalankan dengan motor.seperti gambar di bawah ini
Di manapun juga mesin sebagai sarana bantu
manusia dimaksudkan untuk memudahkan pekerjaan manusia.mesin pemipil jagung (Corn sheller) dimaksudkan untuk
membantu petani ,pengrajin /pengolah hasil pertanian dalam memipil jagung.
Terdapat banyak keuntungan yang
diperoleh petani dengan penggunaan mesin pemipil jagung (Corn sheller) yaitu
efisiensi waktu pemipilan dan efisiensi biaya.Mesin pemipil jagung ini dapat
membantu mempercepat pekerjaan memisahkan
biji jagung dari tongkolnya sebelum di jemur/diolah.
Cara kerja corn seller ini adalah Bahan baku berupa jagung gelondongan yang
telah di kupas dari klobotnya dimasukkan dalam input mesin dan selanjutnya mesin
akan melakukan pemipilan dan pemisahan tongkol jagung dengan biji jagung
melalui pisau khusus yang digerakkan mesin sehingga jagung akan terpisah dengan
tongkolnya melalui output yang berbeda.dibantu tenaga kipas yang dihubungkan
dengan tenaga motor membantu memisahkan kotoran pada saat proses. Penggerak
mesin ini motor bensin 7 Hp yang menggerakkan pisau perontok yang dihubungkan
dengan V-belt,mesin ini memiliki dimensi 120 x 80 x
80 cm. dengan rangka terbuat dari palt
siku 4X4 mm, yang dilengkapi roda 17 inchi sehingga memudahkan pemindahan dan Pisau
dibuat dari bahan pipa dan besi AS st 60
yang dirangkai dan di keraskan dengan sarangan di buat dari besi beton diameter
12 mm sehingga mesin ini mempunyai kualitas terbaik ,dengan kapasitas 1 ton
/jam.
Butiran
jagung hasil pipilan masih terlalu basah untuk dijual ataupun disimpan, untuk
itu diperlukan satu tahapan proses yaitu pengeringan akhir. Umumnya petani
melakukan pengeringan biji jagung dengan penjemuran di bawah sinar matahari
langsung, sedangkan pengusaha jagung (pabrikan) biasanya menggunakan mesin
pengering tipe Batch Dryer dengan
kondisi temperatur udara pengering antara 50–60oC dengan kelembaban
relatif 40% sehingga jagung tetap terjaga mutunya.kami punya jenis mesin sesuai keinginan petani 085226760321
Tidak ada komentar:
Posting Komentar